Trend Model Zadul |
Para vendor sukses memodifikasi trend fashion era 70-an menjadi pilihan gaya busana remaja sekarang. MODEL busana terus berganti seiring perkembangan zaman. Para desainer mencoba menemukan gaya-gaya baru yang tentu saja harus disesuaikan dengan selera calon konsumen. Saking seringnya model busana berganti, kemungkinan para perancang busana kehabisan ide. Buktinya vendor fashion melirik gaya tahun 70-an. Tapi model ‘zaman dulu’ alias ‘zadul’ itu tak diadopsi secara total. Beberapa bagian dimodifikasi. Entah untuk mempercantik tampilan atau sekedar membedakan model saat ini dengan aslinya. Kesan itu terasa di pusat-pusat perbelanjaan di Samarinda. Model ‘zadul’ ini pun mulai menjamur. Contoh misalnya di SCP (Samarinda Cental Plaza), Jalan Pulau Irian. Di tempat nongkrong Agasa (anak gaul Samarinda) itu terlihat remaja-remaja wanita mengenakan mini dress ala 70-an. Salah satunya Mala. Gadis manis berkulit putih itu terlihat serasi mengenakan mini dress yang dipadukan dengan legging. Tambahan aksesoris seperti tas tangan dan flat shoes, menambah ceria penampilan wanita ini. Apa alasan Mala berpenampilan demikian? Dia menjawab enteng saja, tak mau ketinggalan zaman. Sebab, gaya pakaian 70-an sedang jadi trend di kalangan remaja sekarang. “Gaya pakaian seperti ini kan lagi booming. Saya tak mau ketinggalan. Emang sih, ini model zadul. Tapi, karena sekarang yang kayak gini lagi trend, jadi nggak zadul lagi,” ujar mahasiswi Unmul, jurusan Hubungan Internasional itu. Penjelasan Mala pun diamini Neni. Pramuniaga busana wanita di Ramayana Departement Store ini menyebutkan berbagai pakaian dengan model mini dress, baby doll, celana jins beggie, legging dan baju balon, memang jadi pilihan remaja sekarang. “Mini dress dan legging memang menjadi pilihan banyak konsumen remaja. Tapi enggak cuma anak muda, ibu-ibu juga sering cari model busana era 70-an,” ungkapnya. Benar saja. Di lantai satu SCP seorang wanita paruh baya sedang asyik memilah-milah pakaian. Saat didekati BONGKAR!, dia mengungkapkan pengalamannya soal gaya busana saat ini. ”Dulu saya sering memakai pakaian yang saat ini jadi trend remaja. Seperti mini dress, baby doll, celana jeans baggie, legging dan baju balon. Saya tidak menyangka kalau trend itu bakal kembali lagi,” ucapnya sambil menyunggingkan senyum. Mini dress, yang merupakan gaya busana era 70-an ini memang bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang. Potongannya yang pendek di atas lutut, memamerkan kaki jenjang pemakainya. Gaya ini bisa memberi kesan seksi ataupun kesan feminin yang manis. Berbagai model mini dress bisa jadi pilihan. Mulai potongan klasik yang sophisticated, gaya mod yang minim tapi detail atau pun gaya feminim dengan berbagai aksen seperti renda atau pita satin. Motifnya pun beragam, bisa polos atau bercorak ramai. Mini dress juga bisa dipadankan dengan busana lain atau aksesori trendi seperti sepatu, legging, dan ikat pinggang. Padankan mini dress dengan legging untuk gaya aman dan menghilangkan kesan seksi. Anda bisa mengenakan legging warna hitam. Tapi jika percaya diri, jangan ragu pakai legging dengan warna-warna neon yang berani. Memadukan mini dress dengan ikat pinggang lebar juga bisa ditiru. Aksen ikat pinggang akan membuat tubuh terlihat lebih berbentuk. Gaya ini cocok untuk menyiasati bentuk tubuh lurus agar terlihat lebih berlekuk. Mini dress juga cocok dipadukan dengan boot, flat shoes jeans atau celana bahan berpotongan pensil. Gaya busana ini bisa dikenakan untuk berbagai kesempatan. Mulai ke pesta, clubbing, hingga jalan-jalan santai.Bicara tentang fashion memang tidak ada habisnya. Namun, jangan terlalu larut, karena tidak selamanya trend fashion harus diadopsi dan dinikmati. Style fashion harus dipilah-pilah dan disesuaikan dengan bentuk tubuh dan corak kulit penggunanya. Ini penting kalau nggak mau disebut korban mode.*herlinda ys |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar