Manfaat Cantik
“Kita mampu menilai daya tarik seseorang dengan kecepatan super dan hanya berdasarkan data yang sangat sedikit’ tutur Ingrid Olson, seorang profesor di Penn’s Department of Psychology dan juga peneliti pada Penn’s Center for Cognitive Neurosciece. “Tampaknya, wajah cantik menguasai pikiran kita dan membuat kita mengasosiasikan wajah cantik dengan emosi positif.”
Ingrid Olson dan Christy Marshuetz dari Yale University, dalam publikasinya di jurnal Emotion, salah satu publikasi dari American Psychological Association (APA) menyebutkan bahwa orang dengan daya tarik fisik memiliki keuntungan-keuntungan yang tidak diperoleh oleh mereka yang kurang memiliki daya tarik.
“Penelitian terus menerus membuktikan bahwa ada keuntungan sosial dan ekonomi yang luar biasa jika menarik secara fisik” ujar Olson. “Orang-orang yang menarik dibayar lebih tinggi, dinilai lebih cerdas, dan menerima lebih banyak perhatian dalam seluruh segi kehidupan. Favoritisme tersebut tampaknya bawaan lahir dan bersifat lintas budaya. Penelitian menunjukkan bahwa bayi pun lebih suka wajah yang cantik.”
Dalam laporannya, Olson dan Marshuetz menyebutkan bahwa subjek penelitian mampu dengan cepat dan akurat menilai wajah yang sangat menarik dan yang sangat tidak menarik dari sebuah foto. Padahal, fotonya hanya ditampilkan selama 0,013 detik, alias tidak ada satu detik di layar monitor komputer. Menariknya, mereka juga tidak yakin telah melihat gambar foto yang ditampilkan.
“Tidak ada aturan baku seperti apa wajah yang cantik, tetapi kita memilih wajah yang paling menarik dan yang paling tidak menarik. Terlihat bahwasanya mereka mampu menilai kecantikan fisik dari sedikit data dengan akurat berdasarkan ketidaksadaran mereka,” ujar Olson.
Eksperimen lain yang dilakukan menunjukkan bahwa wajah yang menarik diasosiasikan dengan sifat-sifat positif. Setelah partisipan penelitian diperlihatkan berbagai wajah dengan cepat di monitor, mereka diminta untuk membedakan kata-kata yang mewakili sifat-sifat baik dan kata-kata yang mewakili sifat-sifat buruk secepat-cepatnya dengan instruksi untuk mengabaikan wajah yang telah dilihat Hasilnya, setelah melihat wajah yang menarik, mereka lebih cepat memilih kata sifat-sifat positif seperti “tertawa” atau “bahagia”.
“Wajah cantik adalah sebuah anugerah; mereka membuat kita lebih mungkin untuk berpikiran baik terhadap mereka,“ tutur Olson. “Ada beberapa proses yang terjadi di otak yang mendasari pikiran bahwa orang-orang yang berwajah menarik lebih baik meskipun kita kurang menyadari adanya wajah itu.”
Saat prosedur yang sama dilakukan dengan mengganti gambar wajah menjadi gambar rumah, hasilnya tidak ada perbedaan respons terhadap kata-kata yang disajikan. Artinya, wajahlah yang memiliki kekuatan untuk mendapatkan prasangka; jika cantik mendapatkan prasangka lebih baik. Dan tampaknya, hal itu memiliki dasar biologis.
Jadi, beruntunglah Anda yang berwajah cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar